Selasa, 22 November 2016

Hot l Stories Part 5 Plus


 Sex Bergairah Yang Sangat Terpendam

Hot l Stories Part 5 Plus Gunawan, seorang bujangan berumur 28 tahun yang saat ini sedang kebingungan. Pasalnya, panggilan pekerjaan dari sebuah perusahaan dimana dia melamar begitu mendadak. Dia bingung bagaimana harus mencari tempat tinggal secepat ini. Perusahaan dimana dia melamar terletak di luar kota, jangka waktu panggilan itu selama empat hari, dimana dia harus melakukan tes Wawancara. Akhirnya dia memaksa berangkat besoknya, dengan tujuan penginapanlah dimana dia harus tinggal. Dengan bekal yang cukup malah berlebih mungkin, sampailah dia di penginapan dimana perusahaan yang dia lamar terletak di kota itu juga. 

Hot l Stories Part 5 Plus Sudah dua hari ini dia tinggal di penginapan itu, selama ini dia sudah mepersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan guna kelancaran dalam tes Wawancara nanti. Sampai pada akhirnya, dia membaca di surat kabar, bahwa disitu tertulis menerima kos-kosan atau tempat tinggal yang permanen. Kemudian dengan bergegas dia mendatangi alamat tersebut. Sampai pada akhirnya, sampailah dia di depan pintu rumah yang dimaksud itu. Perlahan ia mengetuk pintu, tidak lama kemudian terdengar suara kunci terbuka diikuti dengan seorang wanita tua yang muncul. “Iya, ada perlu apa, Pak..?” “Oh, begini.., tadi saya membaca surat kabar, disitu tertulis bahwa di rumah ini menyediakan kamar untuk tempat tinggal.” sahut Gunawan seketika. “Oh, ya, memang benar, silakan masuk Pak, biar saya memanggil nyonya dulu,” wanita tua itu mempersilakan Gunawan masuk. “Hm.., baik, terima kasih.” 

Hot l Stories Part 5 Plus Sejenak kemudian Gunawan sudah duduk di kursi ruang tamu. Terlihat sekali keadaan ruang tamu yang sejuk dan asri. Gunawan memperhatikan sambil melamun. Tiba-tiba Gunawan dikejutkan oleh suara wanita yang masuk ke ruang tamu. “Selamat siang, ada yang perlu saya bantu..?” Terhenyak Gunawan dibuatnya, di depan dia sekarang berdiri seorang wanita yang boleh dikatakan belum terlalu tua, umurnya sekitar 40 tahunan, cantik, anggun dan berwibawa. “Oh.., eh.. selamat siang,” Gunawan tergagap kemudian dia melanjutkan, “Begini Bu..” “Panggil saya Bu Nindya..,” tukas wanita itu menyahut. “Hm.., o ya, Bu Nindya, tadi saya membaca surat kabar yang tertulis bahwa disini ada kamar untuk disewakan.” “Oh, ya. Hm.., siapa nama anda..?” “Gunawan Bu,” sahut Gunawan seketika. “Memang benar disini ada kamar disewakan, perlu diketahui oleh Nak Gunawan bahwa di rumah ini hanya ada tiga orang, yaitu, saya, anak saya yang masih SMA dan pembantu wanita yang tadi bicara sama Nak Gunawan, kami memang menyediakan satu kamar kosong untuk disewakan, selain agar kamar itu tidak kotor juga rumah ini biar tambah ramai penghuninya.” dengan singkat namun langsung ke intinya Bu Nindya menjelaskan semuanya. “Hm, suami Ibu..?” tanya Gunawan singkat. “Oh ya, saya dan suami saya sudah bercerai satu tahun yang lalu,” jawab Bu Nindya singkat. “Ooo, begitu ya, untuk biayanya, berapa sewanya..?” tanya Gunawan kemudian. “Hm, begini, Nak Gunawan mau mengambil berapa bulan, biaya sewa sebulannya tujuh puluh ribu rupiah,” jawab Bu Nindya menerangkan. “Baiklah Bu Nindya, saya akan mengambil sewa untuk enam bulan,” kata Gunawan. “Oke, tunggu sebentar, Ibu akan mengambil kwitansinya.” Akhirnya setelah mengemasi barang-barang di penginapan, tinggallah Gunawan disitu dengan Bu Nindya, Ida anak Bu Nindya dan Bik Inah pembantu Bu Nindya. Sudah satu bulan ini Gunawan tinggal sambil menunggu panggilan selanjutnya. Dan sudah satu bulan ini pula Gunawan punya keinginan yang aneh terhadap Bu Nindya. Wanita yang anggun, cantik dan berwibawa yang cukup lama hidup sendirian.beritaseks.com Gunawan tidak dapat membayangkan bagaimana mungkin wanita yang masih kelihatan muda dari segi fisiknya itu dapat betah hidup sendirian. 

Hot l Stories Part 5 Plus Bagaimana Bu Nindya menyalurkan hasrat seksualnya. Ingin sekali Gunawan bercinta dengan Bu Nindya. Apalagi sering Gunawan melihat Bu Nindya memakai daster tipis yang menampilkan lekuk-lekuk tubuhnya yang masih kelihatan kencang dan indah. Ingin sekali Gunawan menyentuhnya. “Aku harus bisa mendapatkannya..!” gumam Gunawan suatu saat. “Saya harus mencari cara,” gumamnya lagi. Sampai pada suatu saat, pada satu malam Minggu, rumah kelihatan sepi, maklum saja, Ida anak Bu Nindya tidur di tempat neneknya, Bik Inah balik ke kampung selama dua hari, katanya ada anaknya yang sakit. Tinggallah Gunawan dan Bu Nindya sendirian di rumah. Tapi Gunawan sudah mempersiapkan cara bagaimana melampiaskan hasratnya terhadap Bu Nindya. 

Hot l Stories Part 5 Plus Lama Gunawan di kamar, jam menunjukkan pukul delapan malam, dia melihat Bu Nindya menonton TV di ruang tengah sendirian. Akhirnya setelah mantap, Gunawan pun keluar dari kamarnya menuju ke ruang tengah. “Selamat malam, Bu, boleh saya temani..?” sejenak Gunawan berbasa-basi. “Oh, silakan Nak Gunawan..,” mempersilakan Bu Nindya kepada Gunawan. “Ngomong-ngomong, tidak keluar nih Nak Gunawan, malam Minggu loh, masa di rumah terus, apa tidak bosan..?” tanya Bu Nindya kemudian. “Ah, nggak Bu, lagian keluar kemana, biasanya juga malam Minggu di rumah saja,” jawab Gunawan sekenanya. Lama mereka berdua terdiam sambil menikmati acara TV. “Oh, ya, Bu, boleh saya buatkan minum..?” tanya Gunawan tiba-tiba. “Lho, tidak usah Nak Gunawan, kok repot-repot..,” “Ah, nggak apa-apa, sekali-kali saya yang buatkan minuman untuk Ibu, masak Ibu dan Bik Inah saja yang selalu membuatkan minuman untuk saya.” “Hm.., boleh kalau begitu, Ibu ingin minum teh saja,” kata Bu Nindya sambil tersenyum. “Baiklah Bu, kalau begitu tunggu sebentar.” segera Gunawan bergegas ke dapur. Tidak lama kemudian Gunawan sudah kembali sambil membawa nampan berisi dua teh dan sedikit makanan kecil di piring. “Silakan Bu, diminum, mumpung masih hangat..!” “Terima kasih, Nak Gunawan.” 

Hot l Stories Part 5 Plus Akhirnya setelah sekian lama terdiam lagi, terlihat Bu Nindya sudah mulai mengantuk, tidak lama kemudian Bu Nindya sudah tertidur di kursi dengan keadaan memakai daster tipis yang menampilkan lekuk-lekuk tubuh dan payudaranya yang indah. Tersenyum Gunawan melihatnya. “Akhirnya aku berhasil, ternyata obat tidur yang kubeli di apotik siang tadi benar-benar manjur, obat ini akan bekerja untuk beberapa saat kemudian,” gumam Gunawan penuh kemenangan. “Beruntung sekali tadi Bu Nindya mau kubuatkan teh, sehingga obat tidur itu dapat kucampur dengan teh yang diminum Bu Nindya,” gumamnya sekali lagi. Sejenak Gunawan memperhatikan Bu Nindya, tubuh yang pasrah yang siap dipermainkan oleh lelaki manapun. 

Hot l Stories Part 5 Plus Timbul gejolak kelelakian Gunawan yang normal tatkala melihat tubuh indah yang tergolek lemah itu. Diremas-remasnya dengan lembut payudara yang montok itu bergantian kanan kiri sambil tangan yang satunya bergerilnya menyentuh paha sampai ke ujung paha. Terdengar desahan perlahan dari mulut Bu Nindya, spontan Gunawan menarik kedua tangannya. “Mengapa harus gugup, Bu Nindya sudah terpengaruh obat tidur itu sampai beberapa saat nanti,” gumam Gunawan dalam hati. Akhirnya tanpa pikir panjang lagi, Gunawan kemudian membopong tubuh Bu Nindya memasuki kamar Gunawan sendiri. Digeletakkan dengan perlahan tubuh yang indah di atas tempat tidur, sesaat kemudian Gunawan sudah mengunci kamar, lalu mengeluarkan tali yang memang sengaja dia simpan siang tadi di laci mejanya. 

Hot l Stories Part 5 Plus Tidak lama kemudian Gunawan sudah mengikat kedua tangan Bu Nindya di atas tempat tidur. Melihat keadaan tubuh Bu Nindya yang telentang itu, tidak sabar Gunawan untuk melampiaskan hasratnya terhadap Bu Nindya. “Malam ini aku akan menikmati tubuhmu yang indah itu Bu Nindya,” kata Gunawan dalam hati. Satu-persatu Gunawan melepaskan apa saja yang dipakai oleh Bu Nindya. Perlahan-lahan, mulai dari daster, BH, kemudian celana dalam, sampai akhirnya setelah semua terlepas, Gunawan menyingkirkannya ke lantai. Terlihat sekali sekarang Bu Nindya sudah dalam keadaan polos, telanjang bulat tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Diamati oleh Gunawan mulai dari wajah yang cantik, payudara yang montok menyembul indah, perut yang ramping, dan terakhir paha yang mulus dan putih dengan gundukan daging di pangkal paha yang tertutup oleh rimbunnya rambut. 

Hot l Stories Part 5 Plus Sesaat kemudian Gunawan sudah menciumi tubuh Bu Nindya mulai dari kaki, pelan-pelan naik ke paha, kemudian berlanjut ke perut dan terakhir ciuman Gunawan mendarat di payudara Bu Nindya. Sesekali terdengar desahan kecil dari mulut Bu Nindya,beritaseks.com tapi Gunawan tidak memperdulikannya. Diciumi dan diremas-remas kedua payudara yang indah itu dengan mulut dan kedua tangan Gunawan. Puting merah jambu yang menonjol indah itu juga tidak lepas dari serangan-serangan Gunawan. Dikulum-kulum kedua puting itu dengan mulutnya dengan perasaan dan gairah birahi yang sudah memuncak. Setelah puas Gunawan melakukan itu semua, perlahan-lahan dia bangkit dari tempat tidur. Satu-persatu Gunawan melepas pakaian yang melekat di badannya, akhirnya keadaan Gunawan sudah tidak beda dengan keadaan Bu Nindya, telanjang bulat, polos, tanpa ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. 

Hot l Stories Part 5 Plus Terlihat kemaluan Gunawan yang sudah mengencang hebat siap dihunjamkan ke dalam vagina Bu Nindya. Tersenyum Gunawan melihat rudalnya yang panjang dan besar, bangga sekali dia mempunyai rudal dengan bentuk begitu. Perlahan-lahan Gunawan kembali naik ke tempat tidur dengan posisi telungkup menindih tubuh Bu Nindya yang telanjang itu, kemudian dia memegang rudalnya dan pelan-pelan memasukkannya ke dalam vagina Bu Nindya. Gunawan merasakan vagina yang masih rapat karena sudah setahun tidak pernah tersentuh oleh laki-laki. Akhirnya setelah sekian lama, rudal Gunawan sudah masuk semuanya ke dalam vagina Bu Nindya. 

Hot l Stories Part 5 Plus Ketika Gunawan menghunjamkan rudalnya ke dalam vagina Bu Nindya sampai masuk semua, terdengar rintihan kecil Bu Nindya, “Ah.., ah.., ah..!” Tapi Gunawan tidak menghiraukannya, dia lalu menggerakkan kedua pantatnya maju munjur dengan teratur, pelan-pelan tapi pasti. “Slep.., slep.., slep..,” terdengar setiap kali ketika Gunawan melakukan aktivitasnya itu, diikuti dengan bunyi tempat tidur yang berderit-derit. “Uh.., oh.., uh.., oh..,” sesekali Gunawan mengeluh kecil, sambil tangannya terus meremas-remas kedua payudara Bu Nindya yang montok itu. 

Hot l Stories Part 5 Plus Lama Gunawan melakukan aktivitasnya itu, dirasakannya betapa masih kencangnya dan rapatnya vagina Bu Nindya. Akhirnya Gunawan merasakan tubuhnya mengejang hebat, merapatkan rudalnya semakin dalam ke vagina Bu Nindya. “Ser.., ser.., ser..,” Gunawan merasakan cairan yang keluar dari ujung kemaluannya mengalir ke dalam vagina Bu Nindya. “Oh.. ah.. oh.. Bu Nindya.., oh..!” terdengar keluhan panjang dari mulut Gunawan. Setelah itu Gunawan merasakan tubuhnya yang lelah sekali, kemudian dia membaringkan tubuhnya di samping tubuh Bu Nindya dengan posisi memeluk tubuh Bu Nindya yang telah dinikmatinya itu. 

Hot l Stories Part 5 Plus Lama Gunawan dalam posisi itu sampai pada akhirnya dia dikejutkan oleh gerakan tubuh Bu Nindya yang sudah mulai siuman. Secara reflek, Gunawan bangkit dari tempat tidurnya menuju ke arah saklar lampu dan mematikannya. Tertegun Gunawan berdiri di samping tempat tidur dalam kamar yang sudah dalam keadaan gelap gulita itu. Sesaat kemudian terdengar suara Bu Nindya. “Oh, dimana aku, mengapa gelap sekali..?” Sebentar kemudian suasana menjadi hening. “Dan, mengapa tanganku diikat, dan, oh.., tubuhku juga telanjang, kemana pakaianku, apa yang terjadi..?” terdengar suara Bu Nindya pelan dan serak. Suasana hening agak lama. Gunawan tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Dia diam saja. Terdengar lagi suara Bu Nindya mengeluh, “Oh.., tolonglah aku..! Apa yang terjadi padaku, mengapa aku bisa dalam keadaan begini, siapa yang melakukan ini terhadapku..?” keluh Bu Nindya. 

Hot l Stories Part 5 Plus Akhirnya timbul kejantanan dalam diri Gunawan, bagaimanapun setelah apa yang dia lakukan terhadap Bu Nindya, Gunawan harus berterus terang mengatakannya semuanya. “Ini saya..,” gumam Gunawan lirih. “Siapa, kamukah Yodi..? Mengapa kamu kembali lagi padaku..?” sahut Bu Nindya agak keras. “Bukan, ini saya Bu.., Gunawan..,” Gunawan berterus terang. “Gunawan..!” kaget Bu Nindya mendengarnya. “Apa yang kamu lakukan padaku, Gunawan..? Bicaralah..! Mengapa saya kamu perlakukan seperti ini..?” tanya Bu Nindya kemudian. Kemudian Gunawan bercerita mulai dari awal sampai akhir, bagaimana mula-mula dia tertarik pada Bu Nindya, sampai pada keheranannya bagaimana juga Bu Nindya dapat hidup sendiri selama setahun tanpa ada laki-laki yang dapat memuaskan hasrat birahi Bu Nindya. Juga tidak lupa Gunawan menceritakan semua yang dia lakukan terhadap Bu Nindya selama Bu Nindya tidak sadar karena pengaruh obat tidur. Tertegun Bu Nindya mendengar semua perkataan Gunawan. 

Hot l Stories Part 5 Plus Lama mereka terdiam, tapi terdengar Bu Nindya bicara lagi. “Gunawan.., Gunawan.., Ibu memang menginginkan laki-laki yang bisa memuaskan hasrat birahi Ibu, tapi bukan begini caranya, mengapa kamu tidak berterus-terang pada Ibu sejak dulu, kalaupun kamu berterus terang meminta kepada Ibu, pasti Ibu akan memberikannya kepadamu, karena Ibu juga merasakan bagaimana tidak enaknya hidup sendiri tanpa laki-laki.” “Terus terang saya malu Bu, saya malu kalau Ibu menolak saya.” “Tapi setidaknya kan, berterus terang itu lebih sopan dan terhormat daripada harus memperlakukan Ibu seperti ini.” “Saya tahu Bu, saya salah, saya siap menerima sanksi apapun, saya siap diusir dari rumah ini atau apa saja.” “Oh, tidak Gunawan, bagaimanapun kamu telah melakukannya semua terhadap ku. Sekarang aku tidak lagi terpengaruh oleh obat tidur itu lagi, aku ingin kamu melakukannya lagi terhadap ku apa yang kamu perbuat tadi, Ibu juga menginginkannya Gunawan tidak hanya kamu saja.” “Benar Bu..?” tanya Gunawan kaget. “Benar Gunawan, sekarang nyalakanlah lampunya, biar Ibu bisa melihatmu seutuhnya,” pinta Bu Nindya kemudian. 

Hot l Stories Part 5 Plus Tanpa pikir panjang lagi, Gunawan segera menyalakan lampu yang sejak tadi padam. Sekarang terlihatlah kedua tubuh mereka yang sama-sama polos, dan telanjang bulat dengan posisi Bu Nindya terikat tangannya. “Oh Gunawan, tubuhmu begitu atletis. Kemarilah, nikmatilah tubuh ku, Ibu menginginkannya Gunawan..! Ibu ingin kamu memuaskan hasrat birahi yang selama ini aku pendam, aku ingin malam ini benar-benar terpuaskan.” Perlahan Gunawan mendekati Bu Nindya, diperhatikan wajah yang tambah cantik itu karena memang kondisi Bu Nindya yang sudah tersadar, beda dengan tadi ketika Bu Nindya masih tidak sadarkan diri. Diusap-usapnya dengan lembut tubuh Bu Nindya yang polos dan indah itu, mulai dari paha, perut, sampai payudara. 

Hot l Stories Part 5 Plus Terdengar suara Bu Nindya menggelinjang keenakan.Beritaseks “Terus.., Wan.., ah.. terus..!” terlihat tubuh Bu Nindya bergerak-gerak dengan lembut mengikuti sentuhan tangan Gunawan. “Tapi, Wan, aku tak ingin dalam keadaan begini, aku ingin kamu melepas tali pengikat tangan ku, biar aku bisa menyentuh tubuhmu juga..!” pinta Ibu Nindya memelas. “Baiklah Bu.” Sedetik kemudian Gunawan sudah melepaskan ikatan tali di tangan Bu Nindya. Setelah itu Gunawan duduk di pinggir tempat tidur sambil kedua tangannya terus mengusap-usap dan meremas-remas perut dan payudara Bu Nindya. “Nah, begini kan enak..,” kata Bu Nindya. Sesaat kemudian ganti tangan Bu Nindya yang meremas-remas dan menarik maju mundur kemaluan Gunawan, tidak lama kemudian kemaluan Gunawan yang diremas-remas oleh Bu Nindya mulai mengencang dan mengeras.beritaseks.com Benar-benar hebat si Gunawan ini, dimana tadi kemaluannya sudah terpakai sekarang mengeras lagi. 

Hot l Stories Part 5 Plus Benar-benar hyper dia. “Oh.., Gunawan, kemaluanmu begitu keras dan kencang, begitu panjang dan besar, ingin Ibu memasukkannya ke dalam vagina ku.” kata Bu Nindya lirih sambil terus mempermainkan kemaluan Gunawan yang sudah membesar itu. Diperlakukan sedemikian rupa, Gunawan hanya dapat mendesah-desah menahan keenakan. “Bu Nindya, oh Bu Nindya, terus Bu Nindya..!” pinta Gunawan memelas. Semakin hebat permainan seks yang mereka lakukan berdua, semakin hot, terdengar desahan-desahan dan rintihan-rintihan kecil yang keluar dari mulut mereka berdua. “Oh Gunawan, naiklah ke atas tempat tidur, naiklah ke atas tubuhku, luapkan hasratmu, puaskan diriku, berikanlah kenikmatanmu pada Ibu..! Ibu sudah tak tahan lagi, ibu sudah tak sabar lagi..” desis Bu Nindya memelas dan memohon. 

Hot l Stories Part 5 Plus Sesaat kemudian Gunawan sudah naik ke atas tempat tidur, langsung menindih tubuh Bu Nindya yang telanjang itu, sambil terus menciumi dan meremas-remas payudara Bu Nindya yang indah itu. “Oh, ah, oh, ah.., Gunawan oh..!” tidak ada kata yang lain yang dapat diucapkan Bu Nindya yang selain merintih dan mendesah-desah, begitu juga dengan Gunawan yang hanya dapat mendesis dan mendesah, sambil menggosok-gosokkan kemaluannya di atas permukaan vagina Bu Nindya. Reflek Bu Nindya memeluk erat-erat tubuh Gunawan sambil sesekali mengusap-usap punggung Gunawan. Sampai suatu ketika, tangan Bu Nindya memegang kemaluan Gunawan dan memasukkannya ke dalam vaginanya. Pelan dan pasti Gunawan mulai memasukkan kemaluannya ke dalam vagina Bu Nindya, sambil kedua kakinya bergerak menggeser kedua kaki Bu Nindya agar merenggang dan tidak merapat, lalu menjepit kedua kaki Bu Nindya dengan kedua kakinya untuk terus telentang. 

Hot l Stories Part 5 Plus Akhirnya setelah sekian lama berusaha, karena memang tadi Gunawan sudah memasukkan kemaluannya ke dalam vagina Bu Nindya, sekarang agak gampang Gunawan menembusnya, Gunawan sudah berhasil memasukkan seluruh batang kemaluannya ke dalam vagina Bu Nindya. Kemudian dengan reflek Gunawan menggerakkan kedua pantatnya maju mundur teru-menerus sambil menghunjamkan kemaluannya ke dalam vagina Bu Nindya. “Slep.., slep.., slep..,” terdengar ketika Gunawan melakukan aktivitasnya itu. Terlihat tubuh Bu Nindya bergerak menggelinjang keenakan sambil terus menggoyang-goyangkan pantatnya mengikuti irama gerakan pantat Gunawan. “Ah.., ah.., oh.. Gunawan.., jangan lepaskan, teruskan, teruskan, jangan berhenti Gunawan, oh.., oh..!” terdengar rintihan dan desahan nafas Bu Nindya yang keenakan. Lama Gunawan melakukan aktivirasnya itu, menarik dan memasukkan kemaluannya terus-menerus ke dalam vagina Bu Nindya. 

Hot l Stories Part 5 Plus Sambil mulutnya terus menciumi dan mengulum kedua puting payudara Bu Nindya. “Oh.., ah.. Bu Nindya, oh.., kamu memang cantik Bu Nindya, akan kulakukan apa saja untuk bisa memuaskan hasrat birahimu, ih.., oh..!” desis Gunawan keenakan. “Oh.., Gunawan.., bahagiakanlah Ibu malam ini dan seterusnya, oh Gunawan.., Ibu sudah tak tahan lagi, oh.., ah..!” Semakin cepat gerakan Gunawan menarik dan memasukkan kemaluannya ke dalam vagina Bu Nindya, semakin hebat pula goyangan pantat Bu Nindya mengikuti irama permainan Gunawan, sambil tubuhnya terus menggelinjang bergerak-gerak tidak beraturan. Semakin panas permainan seks mereka berdua, sampai akhirnya Bu Nindya merintih, “Oh.., ah.., Gunawan.., Ibu sudah tak tahan lagi, Ibu sudah tak kuat lagi, Ibu mau keluar, oh Gunawan.., kamu memang perkasa..!” “Keluarkan Bu..! Keluarkanlah..! Puaskan diri Ibu..! Puaskan hasrat Ibu sampai ke puncaknya..!” desis Gunawan menimpali. “Mari kita keluarkan bersama-sama Bu Nindya..! Oh, aku juga sudah tak tahan lagi,” desis Gunawan kemudian. 

Hot l Stories Part 5 Plus Setelah berkata begitu, Gunawan menambah genjotannya terhadap Bu Nindya, terus-menerus tanpa henti, semakin cepat, semakin panas, terlihat sekali kedua tubuh yang basah oleh keringat dan telanjang itu menyatu begitu serasi dengan posisi tubuh Gunawan menindih tubuh Bu Nindya. Sampai akhirnya Gunawan merasakan tubuhnya mengejang hebat, begitu pula dengan tubuh Bu Nindya.Beritaseks Keduanya saling merapatkan tubuhnya masing-masing lebih dalam, seakan-akan tidak ada yang memisahkannya. “Ser.., ser.., ser..!” terasa keluar cairan kenikmatan keluar dari ujung kemaluan Gunawan mengalir ke dalam vagina Bu Nindya, begitu nikmat seakan-akan seperti terbang ke langit ke tujuh, begitu pula dengan tubuh Bu Nindya seakan-akan melayang-layang tanpa henti di udara menikmati kepuasan yang diberikan oleh Gunawan. 

Hot l Stories Part 5 Plus Sampai akhirnya mereka berdua berhenti karena merasa kelelahan yang amat sangat setelah bercinta begitu hebat. Sejenak kemudian, masih dengan posisi yang saling menindih, terpancar senyum kepuasan dari mulut Bu Nindya. “Gunawan, terima kasih atas apa yang telah kau berikan pada Ibu..,” kata Bu Nindya sambil tangannya mengelus-elus rambut Gunawan. “Sama-sama Bu, aku juga puas karena sudah membuat Ibu berhasil memuaskan hasrat birahi Ibu,” sahut Gunawan dengan posisi menyandarkan kepalanya di atas dada Bu Nindya. Suasana yang begitu mesra. “Selama disini, mulai malam ini dan seterusnya, Ibu ingin kamu selalu memberi kepuasan birahi Ibu..!” pinta Ibu Nindya. “Saya berjanji Bu, saya akan selalu memberikan yang terbaik bagi Ibu..,” kata Gunawan kemudian. “Ah, kamu bisa saja Wan,” tersungging senyum di bibir Bu Nindya. “Tapi, ngomong-ngomong bagaimana dengan Ida dan Bik Inah..?” tanya Gunawan. “Lho, kita kan bisa mencari waktu yang tepat. 

Hot l Stories Part 5 Plus Disaat Ida berangkat sekolah juga bisa, dan Bik Inah di dapur. Di saat keduanya tidur pun kita bisa melakukannya. Pokoknya setiap saat dan setiap waktu..!” jawab Bu Nindya manja sambil tangannya mengusap-usap punggung Gunawan. Sejenak Gunawan memandang wajah Bu Nindya, sesaat kemudian keduanya sama-sama tertawa kecil. Akhirnya apa yang mereka pendam berdua terlampiaskan sudah. Sambil dengan keadaan yang masih telanjang dan posisi saling merangkul mesra, mereka akhirnya tertidur kelelahan.

Hot l Stories Part 4 Plus


 Nikmatnya Bercinta Di Salon (++)

Hot l Stories Part 4 Plus Pada hari Sabtu, aku dan Hanna sepakat untuk bertemu di sebuah salan. Kami janjian di salon itu jam 13:00. Aku pun meluncur ke salon itu sekalian potong rambut. Sejenak aku melirik jam tangan, terlihat jam satu kurang beberapa menit saja dan kuputuskan untuk masuk. Seperti halnya salon-salon biasa, suasana salon ini normal tidak ada yang luar biasa dari tata ruangnya serta kegiatannya. Aku langsung menuju ke tempat meja reception dan mengatakan niatku untuk potong rambut. Disampaikan oleh wanita cantik yang duduk di balik meja reception agar aku menunggu sebentar sebab sedang sibuk semua. 

Hot l Stories Part 4 Plus Sambil menunggu, aku mencoba untuk melihat-lihat sekitar siapa tahu ada temanku, tapi tidak terlihat ada temanku di antara semua orang tersebut. Mungkin dia belum datang, pikirku. Kuakui bahwa hampir semua wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan postur tubuh yang proporsional dan aduhai. Kalau boleh memperkirakan umur mereka, mereka berumur sekitar 20-30 tahun. Aku jadi teringat dengan omongan temanku, Hanna, bahwa mereka bisa diajak kencan. Namun aku sendiri masih ragu sebab salon ini benar-benar seperti salon pada umumnya. Setelah beberapa menit menunggu, aku ditegur oleh reception bahwa aku sudah dapat potong rambut sambil menunjuk ke salah satu tempat yang kosong. Aku pun menuju ke arah yang ditentukan. 

Hot l Stories Part 4 Plus Beberapa detik kemudian seorang wanita muda nan cantik menugur sambil memegang rambutku. “Mas, rambutnya mau dimodel apa?” katanya sambil melihatku lewat cermin dan tetap memegang rambutku yang sudah agak panjang. “Mmm… dirapi’in aja Mbak!” kataku pendek. Lalu seperti halnya di tempat cukur rambut pada umumnya, aku diberi penutup pada seluruh tubuhku untuk menghindari potongan-potongan rambut. Beberapa menit pertama begitu kaku dan dingin. Aku yang diam saja dan dia sibuk mulai motong rambutku. 

Hot l Stories Part 4 Plus Sangat tidak enak rasanya dan aku mencoba untuk mencairkan suasana. “Mbak… udah lama kerja di sini?” tanyaku. “Kira-kira sudah enam bulan, Mas… ngomong-ngomong situ baru sekali ya potong di sini?” sambungnya sambil tetap memotong rambut. “Iya… kemarenan saya lewat jalan ini, terus kok ada salon, ya udah dech, saya potong di sini. Ini juga janjian sama temen, tapi mana ya kok belum datang?” jawabku sedikit berbohong. “Ooo..” jawabnya singkat dan berkesan cuek. “Hei…” terdengar suara temanku sambil menepuk pundak. “Eh… elo baru dateng?” tanyaku. “Iya nih… tadi di bawah jembatan macet, mmm… gue potong dulu yach..” jawabnya sambil berlalu. 

Hot l Stories Part 4 Plus Ngobrol punya ngobrol, akhirnya kami dekat, dan belakangan aku tahu Nadia namanya, 22 tahun, dia kost di daerah situ juga, dia orang Manado, dia enam bersaudara dan dia anak ketiga. Kami pun sepakat untuk janjian ketemu di luar pada hari Senin. Untuk pembaca ketahui setiap hari Senin, salon ini tutup. Setelah aku selesai, sambil memberikan tips sekedarnya, aku menanyakan apakah ia mau aku ajak makan.beritaseks.com Dia menyanggupi dan ia menulis pada selembar secarik kertas kecil nomor teleponnya. Sambil menunggu Hanna, aku ngobrol dengan Nadia, aku sempat diperkenalkan oleh beberapa temannya yang bernama Susi, Icha dan Yana. Ketiganya cantik-cantik tapi Nadia tidak kalah cantik dengan mereka baik itu parasnya juga tubuhnya. 

Hot l Stories Part 4 Plus Susi, berambut agak panjang dan pada beberapa bagian rambutnya dicat kuning. Icha, ia agak pendek, tatapannya agak misterius, dadanya sebesar Nadia namun karena postur tubuhnya yang agak pendek sehingga payudaranya membuat ngiler semua mata laki-laki untuk menikmatinya. Sedangkan Yana, ia tampak sangat merawat tubuhnya, ia begitu mempesona, lingkar pinggangnya yang sangat ideal dengan tinggi badannya, pantatnya dan dadanya-pun sangat proporsional. Akhirnya kami ketemu pada hari Senin dan di tempat yang sudah disepakati. Setelah makan siang, kami nonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell. Wah, cakep sekali ini orang, batinku mengagumi kecantikan Nadia yang waktu itu mengenakan kaos ketat berwarna biru muda ditambah dengan rompi yang dikancingkan dan dipadu dengan celana jeans ketat serta sandal yang tebal. 

Hot l Stories Part 4 Plus Kami serius mengikuti alur cerita film itu, hingga akhirnya semua penonton dikagetkan oleh suatu adegan. Nadia tampak kaget, terlihat dari bergetarnya tubuh dia. Entah ada setan apa, secara reflek aku memegang tangan kanannya. Lama sekali aku memegang tangannya dengan sesekali meremasnya dan ia diam saja. Singkat cerita, aku mengantarkan dia pulang ke kostnya, di tengah jalan Nadia memohon kepadaku untuk tidak langsung pulang tapi putar-putar dulu. Kukabulkan permintaannya karena aku sendiri sedang bebas, dan kuputuskan untuk naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sambil menikmati musik, kami saling berdiam diri, hingga akhirnya Nadia mengatakan, “Mmm… Will, aku mau ngomong sesuatu sama kamu, memang semua ini terlalu cepat, Will… aku suka sama kamu…” katanya pelan tapi pasti. 

Hot l Stories Part 4 Plus Seperti disambar petir mendengar kata-katanya, dan secara reflek aku menengok ke kiri melihat dia, tampaknya dia serius dengan apa yang barusan ia katakan. Dia menatap tajam. “Apa kamu sudah yakin dengan omonganmu yang barusan, Nad?” tanyaku sambil kembali konsentrasi ke jalan. “Aku nggak tau kenapa bahwa aku merasa kamu nggak kayak laki-laki yang pernah aku kenal, kamu baik, dan kayaknya perhatian and care. Aku nggak mau kalo setelah aku pulang ini, kita nggak bisa ketemu lagi, Will. Aku nggak mau kehilangan kamu,” jawabnya panjang lebar. “Mmm… kalo aku boleh jujur sich, aku juga suka sama kamu, Nad… tapi kamu mau khan kalo kita nggak pacaran dulu?” tegasku. “Ok, kalo itu mau kamu, mmm… boleh nggak aku cium kamu, bukti bahwa aku nggak main-main sama omonganku yang barusan?” tanyanya. Wah rasanya seperti mau mati, jantungku mau copot, nafas jadi sesak. Edan ini anak, seperti benar-benar! Sekali lagi, aku menengok ke kiri melihat wajahnya yang bulat dengan bola mata yang berwarna coklat, dia menatapku tajam dan serius sekali. “Sekarang?” tanyaku sambil menatap matanya, dan dia menganguk pelan. “OK, kamu boleh cium aku,” jawabku sambil kembali ke jalanan. 

Hot l Stories Part 4 Plus Beberapa detik kemudian dia beranjak dari tempat duduknya dan mengambil posisi untuk memberi sebuah ciuman di pipi kiriku. Diberilah sebuah ciuman di pipi kiriku sambil memeluk. Lama sekali ia mencium dan ditempelkannya payudaranya di lengan kiriku. Ooh, empuk sekali, mantap! Payudaranya yang cukup menantang itu sedang menekan lengan kiriku. Edan, enak sekali, aku jadi terangsang nih. Secara otomatis batang kemaluanku pun mengeras. 

Hot l Stories Part 4 Plus Dengan pelan sekali, Nadia berbisik, “Will, aku suka sama kamu,” dan ia kembali mencium pipiku dan tetap menekan payudaranya pada lengan kiriku. Konsentrasiku buyar, sepertinya aku benar-benar sudah terangsang dengan perlakuan Nadia, dan beberapa kendaraan yang melaluiku melihat ke arahku menembus kaca filmku yang hanya 50%. “Kamu terangsang ya, Will?” tanyanya pelan dan agak lirih. Aku tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus badanku dan mengarah ke bawah. 

Hot l Stories Part 4 Plus Aku sudah benar-benar terangsang. Sekali lagi Nadia berbisik, “Will, aku tau kamu terangsang, boleh nggak aku lihat punyamu? punya kamu besar yach!” aku mengangguk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti ia agak kesulitan pada saat ingin membuka ikat pinggangku sebab dia hanya menggunakan satu tangan. Aku bantu dia membuka ikat pinggang setelah itu aku kembali memegang setir mobil. 

Hot l Stories Part 4 Plus Dielus-elus batang kemaluanku yang sudah keras dari luar. Tidak lama kemudian ditelusupkan telapak kirinya ke dalam dan digenggamlah kemaluanku. “Ooh…” desahku pelan. Sedikit demi sedikit wajahnya bergerak. Pertama, ia cium bibirku dari sebelah kiri lalu turun ke bawah. Ia cium leherku, dan ia sempat berhenti di bagian dadaku, mungkin ia menikmati aroma parfum BULGARI-ku. Ia makin turun dan turun ke bawah. 

Hot l Stories Part 4 Plus Beberapa kali Nadia melakukan gerakan mengocok kemaluanku. Pertama-tama dijilatinya pangkal batang kemaluanku lalu merambat naik ke atas.beritaseks.com Ujung lidahnya kini berada pada bagian biji kejantananku. Salah satu tangannya menyelinap di antara belahan pantatku, menyentuh anusku, dan merabanya. Nadia melanjutkan perjalanan lidahnya, naik semakin ke atas, perlahan-lahan. Setiap gerakan nyaris dalam beberapa detik, teramat perlahan. Melewati bagian tengah, naik lagi. Ke bagian leher batangku. Kedua tanganku tak kusadari sudah mencengkeram setir mobil. Ujung lidahnya naik lebih ke atas lagi. 

Hot l Stories Part 4 Plus Pelan-pelan setiap jilatannya kurasakan bagaikan kenikmatan yang tak pernah usai, begitu nikmat, begitu perlahan. Setiap kali kutundukkan wajahku melihat apa yang dilakukannya setiap kali itu pula kulihat Nadia masih tetap menjilati kemaluanku dengan penuh nafsu. Sesaat Nadia kulihat melepaskan tangannya dari kemaluanku, ia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik bagian bawah batang kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Nadia kemudian mulai menurunkan wajahnya mendekati kepala kejantananku. 

Hot l Stories Part 4 Plus Ia mulai merekahkan kedua bibirnya, dengan berhati-hati ia memasukkan kepala kemaluanku ke dalam mulutnya tanpa tersentuh sedikitpun oleh giginya. Kemudian bergerak perlahan-lahan semakin jauh hingga di bagian tengah batang kemaluanku. Saat itulah kurasakan kepala kejantananku menyentuh bagian lidahnya. Tubuhku bergetar sesaat dan terdengar suara khas dari mulut Nadia. Kedua bibirnya sesaat kemudian merapat. Kurasakan kehangatan yang luar biasa nikmatnya mengguyur sekujur tubuhku. Perlahan-lahan kemudian kepala Nadia mulai naik. Bersamaan dengan itu pula kurasakan tangannya menarik turun bagian bawah batang tubuh kejantananku hingga ketika bibir dan lidahnya mencapai di bagian kepala, kurasakan bagian kepala itu semakin sensitif. 

Hot l Stories Part 4 Plus Begitu sensitifnya hingga bisa kurasakan kenikmatan hisapan dan jilatan Nadia begitu merasuk dan menggelitik seluruh urat-urat syaraf yang ada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus dengan lembut lalu mengarah ke bawah. Kudapatkan payudara sebelah kanan. Kubuka telapak tanganku mengikuti bentuk payudaranya yang bulat. Kuremas dengan lembut. Kubuka satu persatu kancing rompinya, dan kembali aku membuka tepak tangan mengikuti bentuk payudaranya. Sambil tetap mengulum, tangan kanannya bergerak menyentuh tanganku, ia tarik baju ketatnya dari selipan celana panjangnya. Dipegangnya tanganku dan diarahkannya ke dalam. Di balik baju ketatnya, aku meremas-remas payudaranya yang masih terbungkus BH. 

Hot l Stories Part 4 Plus Kuremas satu persatu payudaranya sambil mendesah menikmati kuluman pada kemaluanku. Kuremas agak kuat dan Nadia pun berhenti mengulum sekian detik lamanya. Kuelus-elus kulit dadanya yang agak menyembul dari BH-nya dengan sesekali menyelipkan salah satu jariku di antara payudaranya yang kenyal. “Agh…” desahku menikmati kuluman Nadia yang makin cepat. Aku turunkan BH-nya yang menutupi payudara sebelah kanan, aku dapat meraih putingnya yang sudah mengeras. 

Hot l Stories Part 4 Plus Kupilin dengan lembut. “Ooh… esst…” desahnya melepas kuluman dan terdengar suara akibat melepaskan bibirnya dari kemaluanku. Menjilat, menghisap, naik turun. Ia begitu menikmatinya. Begitu seterusnya berulang-ulang. Aku tak mampu lagi melihat ke bawah. Tubuhku semakin lama semakin melengkung ke belakang kepalaku sudah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. 

Hot l Stories Part 4 Plus Nadia begitu luar biasa melakukannya. Tak sekalipun kurasakan giginya menyentuh kulit kejantananku. Gila, belum pernah aku dihisap seperti ini, pikirku. Pikiranku sudah melayang-layang jauh entah ke mana. Tak kusadari lagi sekelilingku oleh gelombang kenikmatan yang mendera seluruh urat syaraf di tubuhku yang semakin tinggi. Aku berhenti sejenak meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya menggenggam dengan erat persis di bagian leher batang kemaluanku, dan ia terlihat tersenyum kepadaku. “Kamu luar biasa, Nad,” bisikku sambil menggeleng-gelengkan kepala terkagum-kagum oleh kehebatannya. 

Hot l Stories Part 4 Plus Nadia tersenyum manis dan berkesan manja. “Eh, bisa keluar aku kalo kamu kayak gini terus,” bisikku lagi merasakan genggaman tangannya yang tak kunjung mengendur pada kemaluanku. Nadia tersenyum. “Kalo kamu udah nggak pengen keluar, keluarin aja, nggak usah ditahan-tahan,” jawabnya dan setelah itu menjulurkan lidahnya keluar dan mengenai ujung batang kemaluanku. Rupanya ia mengerti aku sedang berjuang untuk menahan ejakulasiku. “Aaghhh…” desahku agak keras menahan rasa ngilu. Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, tubuhnya bergerak tidak karuan, seiring dengan gerakan kepalanya yang naik turun, kedua tangannya tak henti-henti meraba dadaku, terkadang ia memilin kedua puting susuku dengan jarinya, terkadang ia melepaskan kuluman untuk mengambil nafas sejenak lalu melanjutkannya lagi. 

Hot l Stories Part 4 Plus Semakin lama gerakannya makin cepat. Aku sudah berusaha semaksimal untuk menahan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Aku meraba ke arah bawah. Kubuka kancing celananya. Agak lama kucoba membuka dan akhirnya terlepas juga. Pelan-pelan kuselipkan tangan kiriku di balik celana dalamnya. Aku dapat rasakan rambut kemaluannya tipis. Mungkin dipelihara, pikirku dalam hati. Kuteruskan agak ke bawah. Nadia mengubah posisinya. Tadinya ia yang hanya bersangga pada satu sisi pantatnya saja, sekarang ia renggangkan kedua kakinya. Dengan mudah aku dapat menyentuh kemaluannya. Beberapa saat telunjukku bermain-main di bagian atas kemaluannya. Aku naik-turunkan jari telunjukku. 

Hot l Stories Part 4 Plus Ugh, nikmat sekali nih rasanya, pikirku. Sesekali kumasukkan telunjukku ke dalam lubang kemaluannya. Aku jelajahi setiap milimeter ruangan di dalam kemaluan Nadia. Aku temukan sebuah kelentit di dalamnya. Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal juga rasanya tangan kiriku. Sejenak kukeluarkan jariku dari dalam. Lalu aku menikmati setiap kuluman Nadia. Rasanya sudah beberapa tetes spermaku keluar. Aku benar-benar dibuat mabuk kepayang olehnya.Beritaseks Kembali kumasukkan jariku, kali ini dua jari, jari telunjuk dan jari tengahku. 

Hot l Stories Part 4 Plus Pada saat aku memasukkan kedua jariku, Nadia tampak melengkuh dan mendesah pelan. Semakin lama semakin cepat aku mengeluar-masukkan kedua jariku di lubang kemaluannya dan Nadia beberapa menghentikan kuluman pada batang kemaluanku sambil tetap memegang batang kemaluanku. Entah sudah berapa orang yang melihat kegiatan kami terutama para supir atau kenek truk yang kami lewati, namun aku tidak peduli. Kenikmatan yang kurasakan saat itu benar-benar membiusku sehingga aku sudah melupakan segala sesuatu. Kembali Nadia menjilat, menghisap dan mengulum batang kemaluanku dan entah sudah berapa lama kami melakukan ini. 

Hot l Stories Part 4 Plus Kutundukkan kepalaku untuk melihat yang sedang dikerjakan Nadia pada kemaluanku. Kali ini Nadia melakukan dengan penuh kelembutan, ia julurkan lidahnya hingga mengenai ujung kepala kemaluanku lagi. Ia memutar-mutarkan lidahnya tepat di ujung lubang kemaluanku. Sungguh dashyat kenikmatan yang kurasakan. Beberapa kali tubuhku bergetar namun ia tetap pada sikapnya. Sesekali ia masukkan semua batang kemaluanku di dalam mulutnya dan ia mainkan lidahnya di dalam. “Ooh.. Nad… enakk…” desahku sambil melepaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya. Kupegang kepalanya mengikuti gerakan naik turun. “Nadia, aku sudah nggak tahannn…” kataku agak lirih menahan ejakulasi. 

Hot l Stories Part 4 Plus Namun gerakan Nadia makin cepat dan beberapa kali ia buka matanya namun tetap mengulum dan terdengar suara-suara dari dalam mulutnya. “Aaaagghhh…” desahku keras diiringi dengan keluarnya sperma dari dalam batang kemaluanku di dalam mulutnya. Keadaan mobil kami saat itu sedikit tersentak oleh pijakan kaki kananku. Aku menikmati setiap sperma yang keluar dari dalam kemaluanku hingga akhirnya habis. Nadia tetap menjilati kemaluanku dengan lidahnya. Dapat kurasakan lidahnya menyapu seluruh bagian kepala kemaluanku. Ugh, nikmat sekali rasanya. Setelah membersihkan seluruh spermaku dengan lidahnya, Nadia bergerak ke atas. 

Hot l Stories Part 4 Plus Kulihat dia, tampak ada beberapa spermaku menempel di sebelah kanan bibirnya dan pipi kirinya. Aku mulai bergerak memperbaiki posisi dudukku, perlahan-lahan. Sambil tetap digenggamnya batang kemaluanku yang sudah lemas, Nadia beranjak ke atas melumat bibirku, masih terasa spermaku. Sekian detik kami bercumbu dan aku memejamkan mata. Akhirnya ia merapikan posisinya, ia duduk dan merapikan pakaiannya. Aku pun merapikan pakaianku sekedarnya. Aku kenakan celana panjangku namun tidak kumasukkan kemejaku. 

Hot l Stories Part 4 Plus Beberapa hari setelah itu, aku main ke kost Nadia dan pada saat itu pula kami mengikat tali kasih. Awal bulan Maret lalu Nadia kembali dari Manado setelah 2 minggu ia berada di sana dan ia tidak kembali lagi bekerja di salon itu. Sekarang kami hidup bersama di sebuah tempat di daerah Grogol, sekarang ia diterima sebagai operator di salah satu perusahaan penyedia jasa komunikasi handphone. Sedangkan aku tetap sebagai animator yang bekerja di sebuah perusahaan di daerah Kedoya tapi aku harus meninggalkan kostku. 

Hot l Stories Part 4 Plus Setelah kami hidup seatap, Nadia mengakui padaku bahwa selama enam bulan ia bekerja di salon itu, ia pernah melayani pelanggannya dan ia mengatakan bahwa semua pekerja yang bekerja di salon itu juga pekerja seks. Nadia tidak mengetahui bagaimana asal mulanya. Nadia sendiri tidak tahu apakah salon merupakan sebuah kedok atau seks adalah sebuah tambahan. Dia mengatakan bahwa untuk mengajak keluar salah satu karyawati di situ, seseorang harus membayar di muka sebesar Rp 500.000. 

Hot l Stories Part 4 Plus Rasanya Jakarta hanya milik kami berdua, tiap malam setelah mandi sepulang dari kerja atau setelah makan malam, kami melakukan hubungan seks. Entah sampai kapan semua ini akan berakhir dan entah kapan kami akan resmi menikah. Kami sungguh menikmati setiap hari yang akan kami lalui dan telah kami lalui bersama. Aku sungguh tidak peduli dengan asal-usulnya pekerjaan Nadia sebab makin hari aku makin terbius oleh kenikmatan seks dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada dia.

Hot l Stories Part 3 Plus


 Pengalamanku Seks Dengan Istri Juragan Beras

Hot l Stories Part 3 Plus Aku (Hanif) lelaki berusia 39 tahun. Akhir2 ini, tiba-tiba aku teringat ketika baru saja selesai menamatkan pendidikanku di SMA tahun 1984. Sebut saja Kecamatan XXX pada salah satu Kabupaten di Sulsel. Ketika itu aku menghadapi permasalahan yang hampir sama dengan permasalahanku saat ini yakni bentrok dengan keluarga. Hanya saja ketika itu, aku bentrok dengan orang tuaku, sedang saat ini aku bentrok dengan istri. Ceritanya, hanya persoalan sepele yaitu orang tuaku menghendaki agar aku tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, tapi aku tetap ngotot untuk mendaftar pada salah satu perguruan tinggi di Makassar. Karena tidak didukung orang tua, aku terpaksa meminjam uang dari tetangga sebesar Rp.10.000, buat ongkos mobil ke Makassar dan sisanya buat jajan. 

Hot l Stories Part 3 Plus Karena aku tidak punya kenalan di Kota Makassar, maka aku terpaksa bermalam di terminal bus sambil mencari kenalan agar aku bisa mendapatkan kerja secepatnya. Kerja apa saja asal halal. Setelah dua hari aku bergaul dengan orang-orang terminal, akhirnya ketemu dengan seorang tukang batu yang waktu itu sedang merenovasi tembok dan ruang tunggu para penumpang. Aku menawarkan diri menjadi buruh pada tukang tersebut, dan setelah kuceritakan masalahku yang sebenarnya, akhirnya ia menerima tawaranku itu. 

Hot l Stories Part 3 Plus Aku ditawarkan gaji Rp.2.000/hari tanpa ditanggung makan dan penginapan. Aku langsung setuju saja, sebab jika tidak, aku akan mati kelaparan mengingat uang jajanku telah habis. Namun aku minta agar gajiku dapat kuterima setiap hari dan tukang itupun setuju. Setelah lima hari aku bekerja dengan tekun dan bermalam bersama dengan sopir-sopir bus malam di terminal, aku dikenalkan dengan seorang pengusaha beras yang kaya oleh salah seorang sopir bus kenalanku di terminal itu. Malam itu aku diantar ke salah satu rumah besar yang beralamat di Jl. SA. Aku gemetaran dan nampak kampungan ketika memasuki rumah yang serba mewah itu. 

Hot l Stories Part 3 Plus Kalau tidak salah, ada 7 buah mobil truk dan dua mobil sedang serta 3 mobil kijang pick up di parkir di depannya. Seorang pembantu laki-laki setengah baya mempersilakanku masuk duduk di ruang tamu. Tidak lama kemudian seorang kimcil entah pembantu atau keluarga si pengusaha itu sedang membawa 3 cangkir kopi beserta kue kering. Kue seperti itu rasanya seringkali aku makan di kampungku. Setelah kami duduk kurang lebih 2 menit di ruang tamu, tiba-tiba: “Iyana eddi muaseng elo makkulliah na de’ gaga ongkosona? (Ini orangnya yang kamu maksud mau kuliah tapi tidak punya biaya?)” tanya seseorang yang baru saja keluar dari kamarnya dengan perawakan tinggi besar, perut gendut dengan warna kulit agak hitam. 

Hot l Stories Part 3 Plus Ia gunakan bahasa Bugis mirip bahasa yang sehari-hari kugunakan di kampungku. “Iye’ puang. Iyana eddi utihirakki (Yah betul. Inilah orangnya yang saya antar)” jawab si sopir yang mengantarku itu. Selama di rumah itu, kami bercakap dengan memakai bahasa daerah Bugis. Namun, untuk memudahkan dan memperjelas kisahku ini, sebaiknya kugunakan bahasa Indonesia saja tanpa mengurangi makna percakapan kami, apalagi bahasa percakapan kami adalah campuran bahasa Indonesia dan Bugis. “Oh yah, masuk saja dulu makan nak, siapa tahu temanmu itu belum makan malam” katanya pada si sopir itu sambil mempersilakan kami masuk ke ruang dapur.

Hot l Stories Part 3 Plus Ayo Nif, kita sama-sama makan dulu baru ngobrol lagi” ajakan si sopir itu seolah ia sudah terbiasa di rumah itu. “Yah.. Terima kasih Pak. Rasanya aku masih kenyang” kataku pura-pura kenyang meskipun sebenarnya aku sangat lapar karena belum makan malam. “Ayo.. Masuklah.. Jangan malu-malu. Tidak ada siapa-siapa di rumah ini. Biar sedikit saja di makan” kata sopir bersama dengan si pemilik rumah itu sambil ia berdiri menuntunku masuk ke ruang makan. 

Hot l Stories Part 3 Plus Ternyata di atas meja telah tersedia makanan lengkap seolah meja itu tidak pernah kosong dari makanan. Setelah kami duduk di depan meja makan, aku menoleh kiri kanan dalam ruangan itu dan sempat kulihat 3 orang perempuan di rumah itu. Seorang di antaranya sedang cuci piring. Ia sudah cukup tua, yang jika ditaksir usianya sekitar 50 tahun ke atas. Sedang yang satunya lagi sedang berbaring di atas salah satu tempat tidur sambil membaca koran. Bila ditaksir usianya antara 30 sampai 40 tahun. Namun seorang wanita lagi sedang asyik nonton TV sambil bersandar pada rosban tempat wanita berbaring sambil baca koran tadi. Ia nampak masih muda. 

Hot l Stories Part 3 Plus Jika ditaksir usianya sekitar 17 sampai 25 tahun. Nampaknya ia masih kimcil. Selama kami menyantap makanan di atas meja itu, kami tidak pernah bicara sama sekali. Namun aku merasa diperhatikan sejak tadi oleh wanita setenga baya yang sedang baca koran itu. Ia sesekali mengintip aku sambil memegang korannya. Lebih aneh lagi, setiap kami beradu pandangan, wanita itu melempar senyum manis. Aku sama sekali tidak mengerti maksudnya, tapi aku tetap membalas dengan senyuman tanpa diperhatikan oleh si sopir teman makanku itu. Kalau bukan karena si sopir itu berhenti duluan makan, aku tidak bakal berhenti makan dan aku semakin betah duduk berlama-lama di kursi makan itu berkat lemparan senyum si wanita setengah baya itu. 

Hot l Stories Part 3 Plus Setelah kami duduk kembali bersama dengan si sopir itu di ruang tamu, laki-laki berperawakan besar tadi kembali duduk di depanku dan berkata, “Kamu dari daerah mana dan dimana orang tuamu nak?” tanya laki-laki itu. “Dari Bone Pak. Orang tuaku tinggal di kampung” jawabku. “Kamu tinggal di Kota Bone atau desanya?” tanyanya lagi serius. “Di kampung jauh dari kota Pak” jawabku lagi. “Saya sudah dengar permasalahanmu dari sopir ini. Kalau kamu mau tinggal sama kami, aku siap membiayai kuliahmu jika kamu lulus nanti” “Terima kasih banyak Pak atas budi baik bapak. Aku bersyukur sekali bisa bertemu dengan bapak” kataku dengan penuh kesopanan. “Kebetulan sekali kami juga asli Bugis tapi Bugis Sinjai. 

Hot l Stories Part 3 Plus Bahkan istri pertamaku tinggal di Kota Sinjai” lanjutnya terus terang. “Yah kalau begitu, aku sangat beruntung pergi ke Makassar ini,” kataku. Setelah kurang lebih 3 jam kami ngobrol, laki-laki itu menyuruh kami masuk ke salah satu kamar depan untuk istirahat. Tapi si Sopir temanku itu malah minta pamit dengan alasan pagi-pagi mau cari penumpang. Aku mengerti dan laki-laki tadi yang belakangan kuketahui kalau ia adalah majikanku dan kepala rumah tangga dalam keluarga itu, mengizinkan si sopir tadi pulang ke terminal. 

Hot l Stories Part 3 Plus Sebelum majikanku itu berangkat untuk mengurus usahanya pada esok harinya, sambil menyantap hidangan pagi bersama istrinya yang kemarin kulihat baca koran dan anak satu-satunya di rumah itu yang kemarin nonton TV di ruang makan, ia memperkenalkan seluruh anggota keluarga dan pembantunya di rumah itu, termasuk sopirnya. Setelah itu ia tunjukkan kamar tidurku dan jelaskan kerjaku sehari-hari di rumah itu. Aku diminta menjaga rumah dan membantu istri keduanya ketika ia sedang pergi ke luar kota mengurus perusahaannya. 

Hot l Stories Part 3 Plus Aku senang sekali mendengar pekerjaan yang dibebankan padaku, apalagi membantu istrinya yang kuyakini cukup ramah dan bijaksana. Sejak hari pertama aku sudah cukup akrab dengan anggota keluarga di rumah itu dan aku mengerjakan seluruh pekerjaan di rumah itu, termasuk mencuci, memasak dan menyapu sebagaimana layaknya keluarga atau pembantu umum di rumah itu. Sikap kami berjalan biasa-biasa saja tanpa ada keanehan hingga hari kedua belas. Namun pada hari ketiga belas, pikiranku mulai terganggu ketika majikan laki-lakiku menyampaikan bahwa ia akan pergi ke Sinjai untuk membeli gabah dan beras untuk beberapa hari. 

Hot l Stories Part 3 Plus Aku yakin kalau pergaulanku dengan istri keduanya itu bisa tambah dekat, sebab akhir-akhir ini istrinya itu sering minta aku membersihkan tempat tidurnya dan berpakaian yang sedikit kurang sopan di depanku saat suaminya keluar rumah. Aku justru sangat gembira mendengarnya. Setelah majikan laki-lakiku itu berangkat bersama sopir pribadinya sekitar pukul 9.00 pagi, aku kembali melaksanakan tugas hari-hariku seperti hari-hari sebelumnya yakni mencuci pakaian, piring dan menyapu tempat tidur majikanku. 

Hot l Stories Part 3 Plus Pembantu rumah itu sedang menyapu di halaman belakang, sementara anak kimcil satu-satunya itu sedang ke sekolah. “Nif, bisa nggak kamu membantu aku seperti suamiku membantuku setiap malam?” tanya istri keduanya itu ketika aku sedang membersihkan tempat tidurnya. Aku sangat kaget dan bingung atas permintaannya itu. Aku tidak segera menjawab karena aku tidak tahu maksudnya dengan jelas. “Membantu bagaimana yang ibu maksud?” tanyaku penuh ketakutan. “Memijit kepala dan punggungku sebelum aku tidur, karena mataku tak bisa tertidur sebelum dipijit” katanya sambil sedikit senyum. “Kalau soal pijit memijit, kurasa sangat mudah Bu’. 

Hot l Stories Part 3 Plus Aku bisa, tapi.. Tapii aapa bapak tidak marah nanti kalai ia tahu Bu?” tanyaku terbata-bata kalau-kalau ia hanya memancingku. “Nggak bakal marah kok. Kan kamu sudah jadi kepercayaannya. Lagi pula kamu diberi tugas menjaga aku selama ia belum pulang” katanya lagi. Setelah kusetujui permintaannya, ia lalu keluar dan duduk baca koran di ruang tamu, sedang aku ke halan depan untuk menyapu, lalu istirahat di kamar tidurku. Setelah makan malam, aku bersama pembantu nonton TV di ruang makan, sedang ibu majikanku dan anak gadisnya nonton TV di kamarnya masing-masing. Setelah siaran berita yang kami tonton habis, pembantu itu pergi tidur di kamarnya yang berdekatan dengan ruang dapur. 

Hot l Stories Part 3 Plus Sedangkan anak kimcil majikanku masih terlihat belajar di kamarnya dengan pintu kamar yang terbuka lebar. Aku kembali teringat dengan perintah ibu majikanku tadi pagi. Aku bertanya-tanya dalam hati kapan perintah itu harus kulaksanakan, karena ibu tidak menjelaskan jam berapa dan di mana. Di ruang makan, atau ruang tamu ata di kamar tidurnya. Aku tunggu saja perintahnya lebih lanjut. Setelah terdengar pintu kamar anak kimcil majikanku itu tertutup dan terkunci rapat sebagai tanda ia sudah mau tidur, maka terdengar pula pintu kamar majikanku terbuka pertanda ia mau keluar dari kamarnya. Aku pura-pura tidak memperhatikannya. 

Hot l Stories Part 3 Plus Namun tiba-tiba ibu majikanku itu duduk tidak jauh di sampingku sambil nonton TV bersamaku. “Nif, sudah lupa yach permintaanku tadi pagi?” tanyanya setengah berbisik yang membuat aku kaget dan gemetar. “Ti.. Tiidak Bu’. Mmaaf Bu’, aku hampir lupa” jawabku ketakutan. “Kalau begitu ayolah. Tunggu apa lagi. Khan sudah larut malam” ajaknya. “Ta.. Tapi di mana Bu’?” tanyaku singkat. “Tentu di kamarku donk. Tidak mungkin di sini atau di kamarmu” jawabnya. Aku sebenarnya sangat takut kalau ada orang lain yang mencurigai aku. Tapi karena ini adalah perintah majikan, lagi pula semua orang di rumah itu pada tidur, maka apapun resikonya aku harus jalankan. Ibu majikanku berjalan dengan pelan seolah takut pula diketahui orang lain dan ia menuju kamar tidurnya, sementara aku ikut di belakangnya dengan pelan dan hati-hati pula. Setelah masuk kamar, ia lalu menutup dan mengunci pintunya dengan rapat. 

Hot l Stories Part 3 Plus Lalu ia membuka daster yang dipakainya dan terus telungkup tanpa memakai baju, melainkan hanya BH dan celana tipis yang agak pendek di badannya. “Ayo Nif, silakan dipijit kepala dan leherku bagian belakang lalu punggungku” pintanya seolah tak sabar menunggu lagi. Aku segera duduk di pinggir tempat tidurnya, lalu secara pelan dan hati-hati menyentuh kepalanya bagian belakang, terus turun ke leher belakangnya. Setelah aku mencoba menekan dan mengeraskan sedikit pijitanku, ibu majikanku itu tiba-tiba bersuara dengan nada sedikit agak tinggi. “Wah.. Kenapa tidak pakai minyak gosok Nif. Ambil di kolom rosban?” “Yah.. Yah.. Maaf Bu’. Aku tidak melihatnya tadi” kataku dengan suara agak tinggi pula. “Jangan terlalu besar suaranya Nif, nanti kedengaran orang” kata ibu. Setelah ibu majikanku melarangku bersuara agak keras, ia lalu berbisik. “Punggungku juga Nif, biar aku bisa tidur nyenyak”. 

Hot l Stories Part 3 Plus Menyentuh kepala dan rambut serta lehernya saja, aku sudah cukup terangsang dibuatnya. Apalagi memijit kulit punggugnya yang setengah telanjang itu. Tapi karena itu adalah perintah majikan, maka aku segera laksanakanKetika aku menurunkan kedua tanganku dan menggosok-gosok punggungnya, terasa hangat sekali. Kulit tubuhnya sangat putih dan halus. Sesekali aku meletakkan tanganku di bawah ketiaknya dan di pinggir BH warna abu-abu yang dikenakannya. Kedua tanganku semakin lengket dan lambat gerakannya ketika ujung jariku sedikit menyelusup di balik pengikat BH dan pinggir atas celananya. Bahkan sempat tanganku tidak bergerak sejenak ketika konsentrasiku mulai mengarah ke balik pakaiannya itu. “Nif, kenapa diam. 

Hot l Stories Part 3 Plus Ada apa, sehingga kami tidak menggerakkan tanganmu itu?” tanyanya sambil bergerak dan sedikit berbalik, sehingga aku sempat melihat sebagian daging empuk yang ada di balik BH-nya itu. “Ti.. Tidak apa-apa Bu’. Hanya takut?” jawabku dengan nafas terputus. “Takut sama siapa? Khan tidak ada orang lain di sini. Capek yaah?” Setelah berkata begitu, ibu majikanku tiba-tiba berbalik arah sehingga ia telentang di depanku. Terpaksa kedua tanganku menyentuh tonjolan BH-nya tanpa sengaja. Ia hanya sedikit tersenyum dan berkata, “Tidak keberatan khan jika kamu juga mengurut perutku, biar tubuhku lebih segar lagi. Ayolah Nif..” katanya sambil meraih kedua tanganku dan meletakkannya di atas pusarnya. 

Hot l Stories Part 3 Plus Jantungku terasa hampir copot ketika ibu majikanku itu mengangkat BH-nya sehingga bukit kembarnya nampak jelas menantang di bawah kedua batang hidungku. Aku tak mampu bersuara dan mengatur nafas, bahkan aku sedikit malu menatapnya, tapi, “Jangan takut dan malu Nif. Ini adalah rezkimu, kesempatanmu dan kamu pasti menginginkannya” katanya ketika aku mulai agak menghindar. “Bba.. Bagaimana ini Bu’. Kek.. Kenapa bisa bbeggini?” tanyaku penuh ketakutan dan nafasku sulit lagi kuatur. Sebagai laki-laki normal yang hanya pernah mendengar dalam cerita, tentu aku tidak mampu menolak dan menyia-nyiakan kesempatan ini. 

Hot l Stories Part 3 Plus Kenyataan inilah yang harus kualami, apalagi ini adalah perintah majikan. Tanpa berpikir panjang lagi, aku segera menjatuhkan kedua tanganku di atas bukit kembar itu. Mula-mula hanya kusentuh, kuraba dan kuelus-elus saja, tapi lama kelamaan aku mencoba memberanikan diri untuk memegang dan menekan-nekannya. Ternyata nikmat juga rasanya menyentuh benda kenyal dan hangat, apalagi milik majikanku. Ibu majikanku kelihatan juga menikmatinya, terlihat dari nafasnya yang mulai pula tidak teratur. Desiran mulutnya mulai kedengaran seolah tak mampu menyembunyikannya di depanku. “Auhh.. Terus Nif, nikmat sayang. Tekan, ayo.. Teruuss.. Aakhh.. Isap Nif.. Jilat donk..” itulah erangan ibu majikanku sambil meraih kepalaku dan membawanya ke payudaranya yang kenyal, empuk dan tidak terlalu besar itu. Aku tentu saja tidak menolaknya, bahkan sangat berkeinginan menikmati pengalaman pertama dalam hidupku ini. 

Hot l Stories Part 3 Plus Aku segera menjilat-jilat putingnya, mengisap dan kadang sedikit menggigit sambil tetap memegangnya dengan kedua tanganku. Aku tidak tahu kapan ia membuka celananya, tapi yang jelas ketika aku sedikit melepas putingnya dari mulutku dan mengangkat kepala, tiba-tiba kulihat seluruh tubuhnya telanjang bulat tanpa sehelai benangpun di badannya. “Ayo Nif, kamu tentu tahu apa yang harus kamu perbuat setelah aku bugil begini. Yah khan?” pintanya sambil meraih kedua tanganku dan membawanya ke selangkangannya. Lagi-lagi aku tentu mengikuti kemauannya. Aku mengelus-elus bulu-bulu yang tumbuh agak tipis di atas kedua bibir lubang kemaluannya yang sedikit mulai basah itu. 

Hot l Stories Part 3 Plus Aku rasanya tak ingin memindahkan mulutku dari bukit kenyalnya itu, tapi karena ia menarik kepalaku turun ke selangkangannya di mana tanganku bermain-main itu, maka aku dengan senang hati menurutinya. “Cium donk. Jilat sayang. Kamu nggak jijik khan?” tanyanya. “Nggak Bu’” jawabku singkat, meskipun sebenarnya aku merasa sedikit jijik karena belum pernah melakukan hal seperti itu, tapi aku pernah dengar cerita dari temanku sewaktu di kampung bahwa orang Barat kesukaannya menjilat dan mengisap cairan kemaluan wanita, sehingga akupun ingin mencobanya. Ternyata benar, kemaluan wanita itu harum dan semakin lama semakin merangsang. Entah perasaan itu juga bisa di temukan pada wanita lain atau hanya pada ibu majikanku karena ia merawat dan menyemprot farfum pada vaginanya. 

Hot l Stories Part 3 Plus Pinggul ibu majikanku semakin lama kujilat, semakin cepat goyangannya, bahkan nafasnya semakin cepat keluarnya seolah ia dikejar hantu. Kali ini aku beriNifiatif sendiri menguak dengan lebar kedua pahanya, lalu menatap sejenak bentuk kemaluannya yang mengkilap dan warnanya agak kecoklatan yang di tengahnya tertancap segumpal kecil daging. Indah dan mungil sekali. Aku coba memasukkan lidahku lebih dalam dan menggerak-gerakkannya ke kiri dan ke kanan, lalu ke atas dan ke bawah. Pinggul ibu majikanku itu semakin tinggi terangkat dan gerakannya semakin cepat. Aku tidak mampu lagi mengendalikan gejolak nafsuku. 

Hot l Stories Part 3 Plus Ingin rasanya aku segera menancapkan penisku yang mulai basah ke lubangnya yang sejak tadi basah pula. Tapi ia belum memberi aba-aba sehingga aku terpaksa menahan sampai ada sinyal dari dia. “Berhenti sebentar Nif, akan kutunjukkan sesuatu” perintahnya sambil mendorong kepalaku. Lalu ia tiba-tiba bangkit dari tidurnya sambil berpegangan pada leher bajuku. Kami duduk berhadapan, lalu ia segera membuka kancing bajuku satu persatu hingga ia lepaskan dari tubuhku. Ibu majikanku itu segera merangkul punggungku dan menjilati seluruh tubuhku yang telanjang. Dari dahi, pipi, hidung, mulut, leher dan perutku sampi ke pusarku, ia menyerangnya dengan mulutnya secara bertubi-tubi sehingga membuatku merasa geli dan semakin terangsang. “Nif, aku sekalian buka semuanya yach,” pintanya sambil melepaskan sarung dan celana dalamku. Aku hanya mengangguk dan mebiarkannya menjamah seluruh tubuhku sesuai keinginannya. 

Hot l Stories Part 3 Plus Setelah aku bugil seperti dirinya, ia lalu meraih tongkatku yang sejak tadi berdiri dengan kerasnya di depannya, lalu dengan cepat memasukkan ke mulutnya. Sikap dan tindakan ibu majikanku itu membuat aku melupakan segalanya, baik masalah keluargaku, penderitaanku, tujuan utamaku maupun status dan hubunganku dengan majikannya. Yang terpikir hanyalah bagaimana menikmati seluruh tubuh ibu majikanku, termasuk menusuk lubang kemaluannya dengan tongkatku yang sangat tegang itu. “Bagaimana Nif,? Enak yach?” tanyanya ketika ia berhenti sejenak menjilat dan memompa tongkatku dengan mulutnya. 

Hot l Stories Part 3 Plus Lagi-lagi aku hanya mampu mengangguk untuk mengiyakan pertanyaannya. Ia mengisap dan menggelomoh penisku dengan lahapnya bagaikan anjing makan tulang. “Aduhh.. Akhh.. Uuhh..” suara itulah yang mampu kukeluarkan dari mulutku sambil menjambak rambut kepalanya. “Ayo Nif, cepat masukkan inimu ke lubangku, aku sudah tak mampu menahan nafsuku lagi sayang,” pintanya sambil menghempaskan tubuhnya ke kasur dan tidur telentang sambil membuka lebar-lebar kedua pahanya untuk memudahkan penisku masuk ke kemaluannya. Aku tak berpikir apa-apa lagi dan tak mengambil tindakan lain kecuali segera mengangkangi pinggulnya, lalu secara perlahan menusukkan ujung kemaluanku ke lubang vaginya yang menganga lagi basah kuyup itu. 

Hot l Stories Part 3 Plus Senti demi senti tanpa sedikitpun kesulitan, penisku menyerobot masuk hingga amblas seluruhnya ke lubang kenikmatan ibu majikanku itu. Mula-mula aku gocok, tarik dan dorong keluar masuk secara pelan, namun semakin lama semakin kupercepat gerakannya, sehingga menimbulkan suara aneh seiring dengan gerakan pinggul kami yang seolah bergerak/bergoyang seirama. Plag.. Pligg.. Plogg, decak.. decikk.. decukk. Bunyi itulah yang terdengar dari peraduan antara penisku dan lubang vagina ibu majikanku yang diiringi dengan nafas kami yang terputus-putus, tidak teratur dan seolah saling kejar di keheningan malam itu. 

Hot l Stories Part 3 Plus Aku yakin tak seorangpun mendengarnya karena semua orang di rumah itu pada tidur nyenyak, apalagi kamar tempat kami bergulat sedikit berjauhan dengan kamar lainnya, bahkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00-12.00 malam. “Bu’, Bu’, aku ma, mau.. Kk” belum aku selesai berbisik di telinganya, ibu majikanku tiba-tiba tersentak sambil mendorongku, lalu berkata, “Tunggu dulu. Tahan sebentar sayang” katanya sambil memutar tubuhku sehingga aku terpaksa berada di bawahnya. Ternyata ia mau mengubah posisi dan mau mengangkangiku. Setelah ia masukkan kembali penisku ke lubangnya, ia lalu lompat-lompat di atasku sambil sesekali memutar gerakan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Akibatnya suara aneh itu kembali mewarnai gerakan kami malam itu. Decik.. Decakk.. Decukk. 

Hot l Stories Part 3 Plus Setelah beberapa menit kemudian ibu majikanku berada di atasku seperti orang yang naik kuda, ia nampaknya kecapean sehingga seluruh badannya menindih badanku dengan menjulurkan lidahnya masuk ke mulutku. Aku kembali merasakan desakan cairan hangat dari batang kemaluanku seolah mau keluar. Aku merangkul punggung ibu majikanku dengan erat sekali. “Akk.. aakuu tak mampu menahan lagi Bu’. Aku keluarkan saja Bu’ yah” pintaku ketika cairan hangat itu terasa sudah diujung penisku dan tiba-tiba ibu majikanku kembali tersentak dan segera menjatuhkan badannya di sampingku sambil telentang, lalu meraih kemaluanku dan menggocoknya dengan keras serta mengarahkannya ke atas payudaranya. 

Hot l Stories Part 3 Plus Cairan hangat yang sejak tadi mendesakku tiba-tiba muncrat ke atas dada dan payudara ibu majikanku. Iapun seolah sangat menikmatinya. Tarikan nafasnya terdengar panjang sekali dan ia seolah sangat lega. Tindakan ibu majikanku tadi sungguh sangat terkontrol dan terencana. Ia mampu menguasai nafsunya. Maklum ia sangat berpengalaman dalam masalah sex. Terbukti ketika spermaku sudah sampai di ujung penisku, ia seolah tahu dan langsung dicabutnya kemudian ditumpahkan pada tubuhnya. Entah apa maksudnya, tapi kelihatannya ia cukup menikmati. “Nif, anggaplah ini hadiah penyambutan dariku. Aku yakin kamu belum pernah menerima hadiah seperti ini sebelumnya. Yah khan?” katanya seolah sangat puas dan bahagia ketika kami saling berdamping dalam posisi tidur telentang. Setelah berkata demikian, ia lalu memelukku dan mengisap-isap bibirku, lalu berkata, “Terima kasih yah Nif atas bantuanmu mau memijit tubuhku. 

Hot l Stories Part 3 Plus Mulai malam ini, Kamu kujadikan suami keduaku, tapi tugasmu hanya menyenangkan aku ketika suamiku tidak ada di rumah. Mau khan?” katanya berbisik. “Yah, Bu’. Malah aku senang dan berterima kasih pada ibu atas budi baiknya mau menolongku. Terima kasih banyak juga Bu’” jawabku penuh bahagia, bahkan rasanya aku mulai sedikit terangsang dibuatnya, tapi aku malu mengatakannya pada ibu majikanku, kecuali jika ia memintanya. Sejak saat itu, setiap majikan laki-lakiku bermalam di luar kota, aku dan ibu majikanku seperti layaknya suami istri, meskipun hanya berlaku antara jam 21.00 sampai 5.00 subuh saja. Sedang di luar waktu itu, kami seolah mempunyai hubungan antara majikan dan buruh di rumah itu. 

Hot l Stories Part 3 Plus Aku sangat disayangi oleh seluruh anggota keluarga majikanku karena aku rajin dan patuh terhadap segala perintah majikan, sehingga selain aku diperlakukan layaknya anak atau keluarga dekat di rumah itu, juga aku dibiayai dalam mengikuti pendidikan pada salah satu perguruan tinggi swasta di kota Makassar, bahkan aku diberikan sebuah kendaraan roda dua untuk urusan sehari-hariku. Sayang aku dikeluarkan dari perguruan tinggi itu pada semester 3 disebabkan aku tidak lulus pada beberapa mata kuliah akibat kemalasanku belajar dan masuk kuliah. Karena aku sangat malu dan berat pada majikan laki-lakiku atas segala pengorbanan yang diberikan padaku selama ini, terpaksa aku meninggalkan rumah itu tanpa seizin mereka dan aku kembali ke kota Bone untuk melanjutkan pendidikanku pada salah satu perguruan tinggi yang ada di kotaku tersebut. 

Hot l Stories Part 3 Plus Untung aku punya sedikit tabungan, karena selama kurang lebih 2 tahun tinggal bersama majikanku, aku rajin menabung setiap diberikan uang oleh majikanku. Selama 4 tahun mengikuti kuliah di kotaku ini, akhirnya aku lulus dengan predikat baik berkat ketekunan dan kerajinanku belajar. Sejak aku selesaikan pendidikan tahun 1991 hingga tahun 1994, aku belum pernah kembali ke kampung asliku dan berkumpul bersama keluarga karena malu dan takut pada orangtua. Namun pada Sepetember 1995, pikiranku mulai terpengaruh kembali oleh wanita, bahkan beberapa kali aku ingin menikmati apa yang pernah kunikmati bersama dengan ibu majikanku dulu, tapi aku takut resiko dan dosa. Karena aku merasa sudah punya biaya dan matang untuk berumah tangga, akhirnya kuputuskan untuk kembali kampung membicarakan dengan orang tuaku. 

Hot l Stories Part 3 Plus Orangtuaku sangat bangga dan bersyukur serta berterima kasih atas keberhasilanku memperoleh sarjana sekaligus merestui niatku untuk berumah tangga, bahkan menyerahkan penuh padaku untuk memilih pasangan sendiri. Tahun itupula aku kawin dengan pilihanku sendiri, biaya dan urusannya tidak kubebankan orangtuaku. Sejak tahun itu sampai tahun ini, hubunganku dengan istri berjalan harmonis, bahkan kami telah dikaruniai 2 orang putra dan seorang putri. Tapi gara-gara kehilangan pekerjaan, kami seringkali cekcok dan bentrok dengan istri. 

Hot l Stories Part 3 Plus Akhirnya kuputuskan meninggalkan rumah dan pergi ke salah satu kota di Sulsel untuk mencari pekerjaan. Tiba-tiba aku ketemu dengan teman kuliah yang sudah menjadi pengusaha besar dan lagi-lagi pengusaha beras. Anehnya lagi, temanku itu tinggal bersama istri keduanya, sebab istri pertamanya tinggal di kota Bone. Tawaran temanku itu hampir sama dengan tawaran majikanku dulu yakni menjaga keluarganya dan membantu mengurus usahanya ketika ia ke luar kota. Pikiranku mulai aneh-aneh dan ingin kembali mengulang sejarah masa lalu, apalagi istri temanku itu belum dikarunia seorang anak dan ia cantik lagi ramah padaku.

Senin, 21 November 2016

Hot l Stories Part 2 Plus


 Banyak Diluar Sana Yang Memanggilku Kimcil

Hot l Stories Part 2 Plus Minggu sore hampir pukul empat. Setelah menonton CD porno sejak pagi penisku tak mau diajak kompromi. Si adik kecil ini kepingin segera disarungkan ke vagina. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong. Istriku pulang kampung sejak kemarin sampai dua hari mendatang, karena ada kerabat punya hajat menikahkan anaknya. Anak tunggalku ikut ibunya. Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku tetap tak berkurang ereksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagian pucuknya. “Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku. Aku bangkit dari tiduran menuju ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu menghidupkan tape deck. Lumayan, tegangan agak mereda. 

Hot l Stories Part 2 Plus Tetapi ketika ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut kena penyakit kelamin. Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai sekarang. Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adik kecilku uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap. “Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yang belum tersentuh. 

Hot l Stories Part 2 Plus Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aku mengalihkan pandangan ke arah suara. Erny anak tetangga mendekat. “Selamat sore Om. Tante ada?” “Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?” “Wah gimana ya..” “Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataku ramah. ABG berusia sekitar lima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku. “Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sambil menelusuri badan gadis yang mulai mekar itu. “Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah terbaru..” “Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tak lepas dari dadanya yang tampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih. “Apa saja. Pokoknya yang terbaru”. “Oke silakan masuk dan pilih sendiri”. Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. 

Hot l Stories Part 2 Plus Dia agak ragu-ragu mengikuti. Di ruang tengah aku berhenti. “Cari sendiri di rak bawah televisi itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa. Erny segera jongkok di depan televisi membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ. Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa tubuhnya dari belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih. Ah betapa asyiknya kalau saja bisa menikmati tubuh yang mulai berkembang itu. “Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku. “Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana” Selama ini aku tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. 

Hot l Stories Part 2 Plus Tetapi sekarang, ketika penisku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga telah mulai mengkal. Mataku mengikuti Erny yang tanpa sungkan-sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan bagi penismu agar berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih kecil dan anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan”. Akhirnya aku bangkit menyusul Erny. Di dalam kamar kulihat anak itu berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan. “Sudah ketemu Ren?” tanyaku. “Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh. “Mau lihat CD bagus nggak?” “CD apa Om?” “Filmnya bagus kok. Ayo duduk di sini.” Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aku memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar. “Film apa sih Om?” “Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. 

Hot l Stories Part 2 Plus Dia tetap tenang-tenang tak menaruh curiga. “Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh. “Bagus kan?” “Ini kan film porno Om?!” “Iya. Kamu suka kan?” Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya. Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari belakang. “Kamu ingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya. “Jangan Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya. Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang. “Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..” “Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aku tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya. 

Hot l Stories Part 2 Plus Dia melenguh dan hendak memberontak. “Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..” Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang. Tampak birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna hitam. “Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. 

Hot l Stories Part 2 Plus Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aku terpana melihat pemandangan itu.beritaseks.com Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil. Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Erny terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi. “Oke Er” Maka lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dengan mulutku. 

Hot l Stories Part 2 Plus Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aku merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil. “Ahh..” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan. “Enak kan beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya. “Iii.. iya Om. Tapi..” “Kamu pengin lebih enak lagi?” Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. 

Hot l Stories Part 2 Plus Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya.beritaseks.com Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Erny makin terangsang. Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri. “Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas. 

Hot l Stories Part 2 Plus Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk. “Auw.. sakit Om..” Erny menjerit tertahan. Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berukuran sedang. Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya.. “Ouuu..”, dia menjerit lagi. Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah aku telah memerawani dia. 

Hot l Stories Part 2 Plus Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.Beritaseks Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu. “Ahh.. ohh.. asshh…”, dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku. “Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?” “Ouuu enak sekali Om…” Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Tapi kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. 

Hot l Stories Part 2 Plus Terpenting dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan. Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini. “Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?” tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks. “Tapi takut Om..” “Nggak usah takut. Takut apa sih?” “Hamil” Aku ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar vaginamu. 

Hot l Stories Part 2 Plus Nggak mungkin hamil dong” Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa meredakan adik kecilku. “Kalau pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat CD”. “Kalau ketahuan Tante gimana?” “Ya jangan sampai ketahuan dong” Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Erny kugenjot dalam posisi menungging. Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Penisku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan jeritannya. Betapa nikmatnya memerawani ABG tetangga.

Hot l Stories Part 1 Plus



 Pesona Mesum Bpak Kost-Kost'an
 

Hot l Stories Part 1 Plus Pagi itu kulihat Om Bram sedang merapikan tanaman di kebun, dipangkasnya daun-daun yang mencuat tidak beraturan dengan gunting. Kutatap wajahnya dari balik kaca gelap jendela kamarku. Belum terlalu tua, umurnya kutaksir belum mencapai usia 50 tahun, tubuhnya masih kekar, wajahnya segar dan cukup tampan. Rambut dan kumisnya beberapa sudah terselip uban. Hari itu memang aku masih tergeletak di kamar kostku. 

Hot l Stories Part 1 Sejak kemarin aku tidak kuliah karena terserang flu. Jendela kamarku yang berkaca gelap dan menghadap ke taman samping rumah membuatku merasa asri melihat hijau taman, apalagi di sana ada seorang laki-laki setengah baya yang sering kukagumi. Memang usiaku saat itu baru menginjak dua puluh satu tahun dan aku masih duduk di semester enam di fakultasku dan sudah punya pacar yang selalu rajin mengunjungiku di malam minggu. Toh tidak ada halangan apapun kalau aku menyukai laki-laki yang jauh di atas umurku. Tiba-tiba ia memandang ke arahku, jantungku berdegup keras. Tidak, dia tidak melihatku dari luar sana. 

Hot l Stories Part 1 Om Bram mengenakan kaos singlet dan celana pendek, dari pangkal lengannya terlihat seburat ototnya yang masih kecang. Hari memang masih pagi sekitar jam 9:00, teman sekamar kostku telah berangkat sejak jam 6:00 tadi pagi demikian pula penghuni rumah lainnya, temasuk Tante Bram istrinya yang karyawati perusahaan perbankan. Memang Om Bram sejak 5 bulan terakhir terkena PHK dengan pesangon yang konon cukup besar, karena penciutan perusahaannya. 

Hot l Stories Part 1 Sehingga kegiatannya lebih banyak di rumah. Bahkan tak jarang dia yang menyiapkan sarapan pagi untuk kami semua anak kost-nya. Yaitu roti dan selai disertai susu panas. Kedua anaknya sudah kuliah di luar kota. Kami anak kost yang terdiri dari 6 orang mahasiswi sangat akrab dengan induk semang. Mereka memperlakukan kami seperti anaknya. Walaupun biaya indekost-nya tidak terbilang murah, tetapi kami menyukainya karena kami seperti di rumah sendiri. 

Hot l Stories Part 1 Om Bram telah selesai mengurus tamannya, ia segera hilang dari pemandanganku, ah seandainya dia ke kamarku dan mau memijitku, aku pasti akan senang, aku lebih membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari obat-obatan. Biasanya ibuku yang yang mengurusku dari dibuatkan bubur sampai memijit-mijit badanku. Ah.. andaikan Om Bram yang melakukannya… Kupejamkan mataku, kunikmati lamunanku sampai kudengar suara siulan dan suara air dari kamar mandi. 

Hot l Stories Part 1 Pasti Om Bram sedang mandi, kubayangkan tubuhnya tanpa baju di kamar mandi, lamunanku berkembang menjadi makin hangat, hatiku hangat, kupejamkan mataku ketika aku diciumnya dalam lamunan, oh indahnya.beritaseks.com Lamunanku terhenti ketika tiba-tiba ada suara ketukan di pintu kamarku, segera kutarik selimut yang sudah terserak di sampingku. “Masuk..!” kataku. Tak berapa lama kulihat Om Bram sudah berada di ambang pintu masih mengenakan baju mandi. Senyumnya mengambang “Bagaimana Linda? Ada kemajuan..?” dia duduk di pinggir ranjangku, tangannya diulurkan ke arah keningku. Aku hanya mengangguk lemah. 

Hot l Stories Part 1 Walaupun jantungku berdetak keras, aku mencoba membalas senyumnya. Kemudian tangannya beralih memegang tangan kiriku dan mulai memijit-mijit. “Linda mau dibuatkan susu panas?” tanyanya. “Terima kasih Om, Linda sudah sarapan tadi,” balasku. “Enak dipijit seperti ini?” aku mengangguk. Dia masih memijit dari tangan yang kiri kemudian beralih ke tangan kanan, kemudian ke pundakku. Ketika pijitannya berpindah ke kakiku aku masih diam saja, karena aku menyukai pijitannya yang lembut, disamping menimbulkan rasa nyaman juga menaikkan birahiku. 

Hot l Stories Part 1 Disingkirkannya selimut yang membungkus kakiku, sehingga betis dan pahaku yang kuning langsat terbuka, bahkan ternyata dasterku yang tipis agak terangkat ke atas mendekati pangkal paha, aku tidak mencoba membetulkannya, aku pura-pura tidak tahu. “Lin kakimu mulus sekali ya.” “Ah.. Om bisa aja, kan kulit Tante lebih mulus lagi,” balasku sekenanya. Tangannya masih memijit kakiku dari bawah ke atas berulang-ulang. 

Hot l Stories Part 1 Lama-lama kurasakan tangannya tidak lagi memijit tetapi mengelus dan mengusap pahaku, aku diam saja, aku menikmatinya, birahiku makin lama makin bangkit. “Lin, Om jadi terangsang, gimana nih?” suaranya terdengar kalem tanpa emosi. “Jangan Om, nanti Tante marah..” Mulutku menolak tapi wajah dan tubuhku bekata lain, dan aku yakin Om Bram sebagai laki-laki sudah matang dapat membaca bahasa tubuhku. 

Hot l Stories Part 1 Aku menggelinjang ketika jari tangannya mulai menggosok pangkal paha dekat vaginaku yang terbungkus CD. Dan… astaga! ternyata di balik baju mandinya Om Bram tidak mengenakan celana dalam sehingga penisnya yang membesar dan tegak, keluar belahan baju mandinya tanpa disadarinya. Nafasku sesak melihat benda yang berdiri keras penuh dengan tonjolan otot di sekelilingnya dan kepala yang licin mengkilat. Ingin rasanya aku memegang dan mengelusnya. Tetapi kutahan hasratku itu, rasa maluku masih mengalahkan nafsuku. Om Bram membungkuk menciumku, kurasakan bibirnya yang hangat menyentuh bibirku dengan lembut. 

Hot l Stories Part 1 Kehangatan menjalar ke lubuk hatiku dan ketika kurasakan lidahnya mencari-cari lidahku dan maka kusambut dengan lidahku pula, aku melayani hisapan-hisapannya dengan penuh gairah. Separuh tubuhnya sudah menindih tubuhku, kemaluannya menempel di pahaku sedangkan tangan kirinya telah berpindah ke buah dadaku. Dia meremas dadaku dengan lembut sambil menghisap bibirku. Tanpa canggung lagi kurengkuh tubuhnya, kuusap punggungnya dan terus ke bawah ke arah pahanya yang penuh ditumbuhi rambut. Dadaku berdesir nikmat sekali, tangannya sudah menyelusup ke balik dasterku yang tanpa BH, remasan jarinya sangat ahli, kadang putingku dipelintir sehingga menimbulkan sensasi yang luar biasa. 

Hot l Stories Part 1 Nafasku makin memburu ketika dia melepas ciumannya. Kutatap wajahnya, aku kecewa, tapi dia tersenyum dibelainya wajahku. “Lin kau cantik sekali..” dia memujaku. “Aku ingin menyetubuhimu, tapi apakah kamu masih perawan..?” aku mengangguk lemah. Memang aku masih perawan, walaupun aku pernah “petting” dengan kakak iparku sampai kami orgasme tapi sampai saat ini aku belum pernah melakukan persetubuhan. Dengan pacarku kami sebatas ciuman biasa, dia terlalu alim untuk melakukan itu. Sedangkan kebutuhan seksku selama ini terpenuhi dengan masturbasi, dengan khayalan yang. 

Hot l Stories Part 1 Biasanya dua orang obyek khayalanku yaitu kakak iparku dan yang kedua adalah Om Bram induk semangku, yang sekarang setengah menindih tubuhku.beritaseks.com Sebenarnya andaikata dia tidak menanyakan soal keperawanan, pasti aku tak dapat menolak jika ia menyetubuhiku, karena dorongan birahiku kurasakan melebihi birahinya. Kulihat dengan jelas pengendalian dirinya, dia tidak menggebu, dia memainkan tangannya, bibirnya dan lidahnya dengan tenang, lembut dan sabar. Justru aku lah yang kurasakan meledak-ledak. “Bagaimana Lin? kita teruskan?” tangannya masih mengusap rambutku, aku tak mampu menjawab. Aku ingin, ingin sekali, tapi aku tak ingin perawankuhilang. Kupejamkan mataku menghindari tatapannya. “Om… pakai tangan saja,” bisikku kecewa. 

Hot l Stories Part 1 Tanpa menunggu lagi tangannya sudah melucuti seluruh dasterku, aku tinggal mengenakan celana dalam, dia juga telah telanjang utuh. Seluruh tubuhnya mengkilat karena keringat, batang kemaluannya panjang dan besar berdiri tegak.lberitaseks.com Diangkatnya pantatku dilepaskannya celana dalamku yang telah basah sejak tadi. Kubiarkan tangannya membuka selangkanganku lebar-lebar. Kulihat vaginaku telah merekah kemerahan bibirnya mengkilat lembab, klitorisku terasa sudah membesar dan memerah, di dalam lubang kemaluanku telah banjir oleh lendir yang siap melumasi setiap barang yang akan masuk. 

Hot l Stories Part 1 Om Bram membungkuk dan mulai menjilat dinding kiri dan kanan kemaluanku, terasa nikmat sekali aku menggeliat, lidahnya menggeser makin ke atas ke arah klitoris, kupegang kepalanya dan aku mulai merintih kenikmatan. Berapa lama dia menggeserkan lidahnya di atas klitorisku yang makin membengkak. Karena kenikmatan tanpa terasa aku telah menggoyang pantatku, kadang kuangkat kadang ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba Om Bram melakukan sedotan kecil di klitoris, kadang disedot kadang dipermainkan dengan ujung lidah. 

Hot l Stories Part 1 Kenikmatan yang kudapat luar biasa, seluruh kelamin sampai pinggul, gerakanku makin tak terkendali, “Om… aduh.. Om… Lin mau keluar….” Kuangkat tinggi-tinggi pantatku, aku sudah siap untuk berorgasme, tapi pada saat yang tepat dia melepaskan ciumannya dari vagina. Dia menarikku bangun dan menyorongkan kemaluannya yang kokoh itu ke mulutku. “ Gantian ya Lin.. aku ingin kau isap kemaluanku.” Kutangkap kemaluannya, terasa penuh dan keras dalam genggamanku. Om Bram sudah terlentang dan posisiku membungkuk siap untuk mengulum kelaminnya. 

Hot l Stories Part 1 Aku sering membayangkan dan aku juga beberapa kali menonton dalam film biru. Tetapi baru kali inilah aku melakukannya. Birahiku sudah sampai puncak. Kutelusuri pangkal kemaluannya dengan lidahku dari pangkal sampai ke ujung penisnya yang mengkilat berkali-kali. “Ahhh… Enak sekali Lin…” dia berdesis. Kemudian kukulum dan kusedot-sedot dan kujilat dengan lidah sedangkan pangkal kemaluannya kuelus dengan jariku. 

Hot l Stories Part 1 Suara desahan Om Bram membuatku tidak tahan menahan birahi. Kusudahi permainan di kelaminnya, tiba-tiba aku sudah setengah jongkok di atas tubuhnya, kemaluannya persis di depan lubang vaginaku. “Om, Lin masukin dikit ya Om, Lin pengen sekali.” Dia hanya tersenyum. “Hati-hati ya… jangan terlalu dalam…” Aku sudah tidak lagi mendengar kata-katanya. Kupegang kemaluannya, kutempelkan pada bibir kemaluanku, kusapu-sapukan sebentar di klitoris dan bibir bawah, dan… oh, ketika kepala kemaluanya kumasukkan ke dalam lubang, aku hampir terbang. 

Hot l Stories Part 1 Beberapa detik aku tidak berani bergerak tanganku masih memegangi kemaluannya, ujung kemaluannya masih menancap dalam lubang vaginaku. Kurasakan kedutan-kedutan kecil dalam bibir bawahku, aku tidak yakin apakah kedutan berasal dariku atau darinya. Kuangkat sedikit pantatku, dan gesekan itu ujung kemaluannya yang sangat besar terasa menggeser bibir dalam dan pangkal klitoris. Kudorong pinggulku ke bawah makin dalam kenikmatan makin dalam, separuh batang kemaluannya sudah melesak dalam kemaluanku. 

Hot l Stories Part 1 Kukocokkan kemaluannya naik-turun, tidak ada rasa sakit seperti yang sering aku dengar dari temanku ketika keperawanannya hilang, padahal sudah separuh. Kujepit kemaluannya dengan otot dalam, kusedot ke dalam. Kulepas kembali berulang-ulang. “Oh.. Lin kau hebat, jepitanmu nikmat sekali.” Kudengar Om Bram mendesis-desis, payudaraku diremas-remas dan membuatku merintih-rintih ketika dalam jepitanku itu. Dia mengocokkan kemaluannya dari bawah. Aku merintih, mendesis, mendengus, dan akhirnya kehilangan kontrolku. 

Hot l Stories Part 1 Kudorong pinggulku ke bawah, terus ke bawah sehingga penis Om Bram sudah utuh masuk ke vaginaku, tidak ada rasa sakit, yang ada adalah kenikmatan yang meledak-ledak.Dari posisi duduk, kurubuhkan badanku di atas badannya, payudaraku menempel, perutku merekat pada perutnya. Kudekap Om Bram erat-erat. Tangan kiri Om Bram mendekap punggungku, sedang tangan kanannya mengusap-usap bokongku dan anusku. Aku makin kenikmatan. 

Hot l Stories Part 1 Sambil merintih-rintih kukocok dan kugoyang pinggulku, sedang kurasakan benda padat kenyal dan besar menyodok-nyodok dari bawah. Tiba-tiba aku tidak tahan lagi, kedutan tadinya kecil makin keras dan akhirnya meledak. “Ahhh…” Kutekan vaginaku ke penisnya, kedutannya keras sekali, nikmat sekali. Dan hampir bersamaan dari dalam vagina terasa cairan hangat, menyemprot dinding rahimku. “Ooohhh…” Om Bram juga ejakulasi pada saat yang bersamaan. Beberapa menit aku masih berada di atasnya, dan kemaluannya masih memenuhi vaginaku. Kurasakan vaginaku masih berkedut dan makin lemah. Tapi kelaminku masih menyebarkan kenikmatan. Pagi itu keperawananku hilang tanpa darah dan tanpa rasa sakit. Aku tidak menyesal.